Pendahuluan Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan pengobatan. Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi pionir ilmu kedokteran modern.
PENJEDAR- Pengobatan /ilmu Kesehatan itu luas sekali. Pengobatan medis maupun pengobatan tradisional tak terkecuali Terapi Al Fashdu. Bagaimana Terapi Al Fashdu ini menurut Islam? Untuk mengkaji Pengobatan atau terapi Al Fashdu Menurut Islam terlebih dahulu kita pelajari dulu apa dan bagaimana Terapi Al Fashdu itu sendiri. Berikut ini kita akan bahas tentang terapi Al Fashdu menurut islam, apakah hukumnya, simak terus tulisan ini sampai ahir. Baca Juga Hati Hari Efeksamping Pengobatan Al Fashdu yang Ahir ahir ini Menjadi Trend di Masyarakat Teknis Terapi Al Fashdu Terapi Al Fashdu banyak di kembangkan di jazirah arab sebagai pengembangan dari pengobatan bekam. Yaitu mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Dilihat dari segi medis Al Fashdu merupakan penusukan pembuluh darah menggunakan jarum secara intersection dinamakan Phlebotomy. Al Fashdu dilakukan dengan cara memasukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah balik/ vena venasection. untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Tujuan dari Al Fashdu adalah mengatasi Hemokromatosis zat besi dalam tubuh terlalu banyak, Polisitemia vera jumlah sel darah merah terlalu banyak di tubuh, Porfiria cutanea tarda gangguan hati, Anemia sel sabit, Penyakit hati berlemak. Baca Juga Terapi Al Fashdu menurut medis, bolehkah? Berikut ini Penjelasannya ibn qoyyim dalam kitab zaad al maโ€™ad fi hadzihi khoir al ibad menjelaskan โ€œKhoiro maa tadaa waitum bihil hijaamatu wal fashdu โ€“ Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah dan fashduโ€ HR. Bukhori. Hadits di atas menjelaskan sebaik baiknya pengobatan yang kalian lakukan untuk menghilamgkan berbagaimacam penyakit adalah Al Fashdu. Namun Ketika di cek di shahih bukhori tidak ada hadits tersebut, khilafnya Ibn Qoyyim. Maka tidak dianggap sunnah. Cerita Saโ€™ad bin Abi Waqash saat terkena panah didalam peperangan, Rosulullah mengutus sahabat menghubungi tabib arab Al Harits bin Kaldah, kemudian tabib tersebut melakukan terapi al fashdu kepada saโ€™ad. Bila ditarik kesimpulan al fashdu ini hukumnya mubah. Terkini
Menurutdr. Zaidul Akbar, fashdu tidak jauh berbeda dengan donor darah, namun dalam hal ini hadits tentang fashdu itu lemah. Risiko fashdu lebih besar dari pada bekam. Untuk bekam sendiri haditsnya shahih dan lebih kuat. Untuk mengobati berbagai macam penyakit puasa dan bekam sudah cukup, dan berbekamlah pada tanggal-tanggal yang dijelaskan
Fashdu atau al fashdu merupakan salah satu jenis terapi kesehatan seperti halnya manfaat terapi waki yang sangat direkomendasikan Nabi Muhammad saw dengan banyak manfaat didalamnya. Dalam terapi fashdu atau phlebotomy ini, darah akan dikeluarkan dari pembuluh vena balik dimana titik akan dipilih sesuai dengan keluhan rasa sakit yang dirasakan penderita. Pembuluh darah vena akan ditusuk dengan jarum steril berukuran kecil sehingga aman dan tidak menularkan penyakit. Dalam dunia kedokteran, fashdu dikenal dengan sebutan phlebotomy yang memiliki banyak kegunaan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam tubuh. Berikut ini akan kami berikan manfaat fashdu selengkapnya sebagai informasi tambahan sebelum anda memutuskan untuk melakukan fashdu tersebut. Mengatasi Kondisi Medis TertentuAda banyak kondisi yang bisa menyebabkan kelainan pada darah seperti contohnya penyakit hemochromatosis dan polycythemia yang bisa diatasi dengan fashdu. Terapi ini akan mengubah komposisi darah secara sementara sehingga gejala kondisi penyakit bisa diperbaiki. Menyeimbangkan Zat Besi Dalam TubuhJika di dalam tubuh kadar zat besi terlalu tinggi, maka akan ada beberapa gejala yang terjadi seperti kelemahan, kelelahan dan bahkan bisa mengakibatkan gagal jantung. Kelebihan manfaat zat besi ini bisa bisa diatasi dengan fashdu agar tidak mengembangkan komplikasi seperti masalah pada pankreas, hati dan juga reproduksi. Meningkatkan Kesehatan Tubuh MenyeluruhDilaporkan jika seseorang melakukan terapi fashdu ini secara teratur maka kesehatan tubuh juga akan meningkat secara menyeluruh. Hal ini bisa terjadi karena pembuangan racun akumulasi yang tidak dibutuhkan , kelebihan lipid dan juga kristal akan keluar dari tubuh bersama dengan darah. Membersihkan Lymphatic dan SirkulasiMetode fashdu ini sangat baik dilakukan oleh penderita hipertensi dimana salah satu studi menemukan jika fashdu akan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh secara signifikan. Memberi Wakta Limpa BeristirahatLimpa merupakan organ utama yang bertugas untuk menyaring darah sehingga sel darah merah yang sudah tua bisa dibuang sekaligus menyimpan cadangan darah yang sewaktu waktu bisa digunakan pada saat tubuh mengalami pendarahan. Fashdu akan membuat organ limpa bisa beristirahat dari pekerjaan rutin yang dilakukan organ tersebut. Merangsang Sumsum Tulang BelakangApabila seseorang menjalani terapi yang menggunakan berbagai zat kimia beracun seperti kemoterapi, maka sel darah merah yang di produksi kurang kompeten. Dengan memaksa tubuh untuk memproduksi sel darah merah baru dengan cara fashdu tersebut, maka tubuh berkesempatan untuk membuat sel baru yang lebih sehat sekaligus sumsum tulang berkesempatan untuk memproduksi sel darah merah yang baru. Mengatur Toksin Dalam OrganPenumpukan racun dalam tubuh yang tidak diperlukan harus dikeluarkan supaya semua organ bisa bekerja dengan baik. Beberapa organ akan terdorong untuk bekerja lebih efektif lewat terapi fashdu karena sangat ampuh dalam mengeluarkan racun dalam tubuh. Menghindari KomplikasiBerhubungan dengan kondisi darah, sesudah seorang pasien di diagnosa mengalami kondisi darah tertentu maka dokter akan meminta pasien untuk menjalani pembuangan obat lewat cara fashdu. Meskipun efek samping belum termanifestasi, akan tetapi komplikasi yang ditimbulkan tetap bisa dihindari dengan pengobatan dini. Memperbaiki Aliran DarahBeberapa kegiatan seperti merokok, diet tinggi gula, frekuensi radio dan manfaat gelombang elektromagnetik berbahaya lainnya akan membuat darah hiperkoagulasi yang berarti darah menjadi lebih pekat dan alirannya semakin lambat. Jika ini terjadi, maka risiko gumpalan darah serta stroke akan semakin meningkat. Hiperkoagulasi darah ini berhubungan dengan peradangan jika sebab aliran darah mengalami hambatan dan oksigen tidak dialirkan secara lancar ke seluruh tubuh. Untuk memperbaiki aliran darah ini, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan fashdu dimana beberapa bagian darah kotor dan kental akan keluar dari tubuh sehingga produksi darah merah yang baru bisa fashdu yakni membuang darah dari tubuh dengan cara menusukan jarum di bagian yang mengalami sakit ternyata sangat berguna untuk mengatasi berbagai masalah serta penyakit yang berhubungan dengan kesehatan darah sehingga bisa anda lakukan khususnya yang memiliki masalah pada darah.
Solihatin Wahyu (2022) Keberadaan Tari Telintin Ambun Dalam Ritual Pengobatan Tegak Bedukun Suku Talang Mamak Di Desa Talang Perigi Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu. Other thesis, Universitas Islam Riau. Text Submitted Version Download (6MB) Abstract

JAKARTA - Khazanah Islam telah mengenal sistem pengobatan sejak masa awal Islam. Sistem pengobatan yang dikenal luas dalam khazanah Islam ini mengacu kepada perkataan dan tindakan Rasulullah SAW yang terkait dengan upaya menanggulangi wabah penyakit, penyembuhan penyakit, dan perawatan pasien. Sistem pengobatan yang diadopsi dari Rasulullah SAW ini dikenal sebagai thibbun nabawi. Dalam makalah yang disampaikan pada Seminar Pengobatan Ilmiah dan Islam di Universitas Diponegoro Semarang, Guru Besar Epidemologi dan Kedokteran Islam Universitas Brunei Darussalam, Prof Dr Omar Hasan Kasule MB ChB MPH, memaparkan bahwa thibbun nabawi mempunyai beberapa sumber, yaitu wahyu, pengalaman empiris Rasulullah, pengobatan tradisional pada masa itu di semenanjung Arab, dan ilmu pengobatan dari komunitas lain yang telah diketahui di Makkah dan Madinah pada masa Rasulullah. Alquran sebagai salah satu sumber thibbun nabawi, terang Prof Kasule, telah menyajikan banyak ayat yang berhubungan dengan penyakit dalam tubuh dan pikiran serta cara penyembuhannya. Alquran berbicara tentang kesehatan fisik dan mental yang buruk atau penyakit hati. Alquran juga memuat doa untuk kesehatan yang baik sebagaimana panduan terapi khusus, seperti madu, hanya memakan makanan yang sehat dan halal, menghindari makanan yang haram dan tidak sehat, serta tidak makan dalam jumlah yang berlebihan. Sementara itu, pengalaman empiris Rasulullah yang mencakup masalah pengobatan; perawatan medis yang juga dipraktikkan orang lain pada masa Rasulullah; perawatan medis yang diamati Rasulullah; dan prosedur medis yang didengar atau diketahui Rasulullah telah banyak diriwayatkan dalam sejumlah hadis. Contohnya adalah hadis yang menerangkan cara pemakaian madu untuk mengobati penyakit perut ringan seorang sahabat. Imam Bukhari dalam kitab sahihnya meriwayatkan sekitar 299 hadis yang secara langsung berhubungan dengan pengobatan. Beliau menyumbangkan dua buah buku kesehatan, yaitu Kitaab al Tibb dan Kitaab al Mardha. Sebagaimana sistem pengobatan modern, dalam thibbun nabawi juga dikenal adanya tiga metode pengobatan, yakni preventif pencegahan, spiritual, dan kuratif penyembuhan. Tindakan pencegahan menurut kacamata Islam, jelas Prof Kasule, tergantung pada kondisi ilmu pengetahuan serta perubahannya mengikuti ruang dan Menurut Jalaluddin Al-Suyuti dalam bukunya yang bertajuk Mukhtasar al Tibb al Nabawi, kebanyakan thibbun nabawi merupakan pencegahan. Ia menguraikan langkah medis preventif, seperti makanan dan olahraga. Langkah medis preventif lainnya yang dijabarkan oleh Al-Suyuti sama halnya dengan yang diajarkan dalam hadis. Hal tersebut meliputi karantina untuk penderita wabah, melarang urinasi pada air yang tenang atau tidak mengalir, penggunaan sikat gigi, siwak, perlindungan rumah pada malam hari dari kebakaran dan penyakit pes, meninggalkan sebuah negara karena keadaan air dan iklimnya, kesehatan mental dan pernikahan, kesehatan pernikahan dan seksual, kontrol diet untuk mencegah berat badan berlebihan, menjaga kebersihan, dan mencegah Dalam pengobatan dengan metode spiritual, Al-Suyuti menerangkan bahwa ada aspek-aspek spiritual dari penyembuhan dan pemulihan. Misalnya, doa, pembacaan Alquran, dan mengingat Allah sebagai satu-satunya sesembahan. Penyakit psikosomatik dapat merespons pendekatan spiritual. Penggunaan rukyat surah Alfatihah, Almu'awadhatain jatuh di antara proses penyembuhan fisik dan spiritual. Bagian penyembuhan dari rukyat bisa dipahami dalam istilah modern bahwa jiwa mampu mengendalikan mekanisme kekebalan tubuh untuk mencegah Ibnul Qayim al Jauziyah dalam bukunya yang berjudul al Thibb al Nabawi menyebutkan, banyak penyakit yang tindakan medisnya direkomendasikan dari cara pengobatan Nabi SAW. Di antara penyakit-penyakit yang menurut thibbun nabawi dapat diobati dengan pengobatan alami adalah demam, luka, epilepsi, tekanan darah tinggi, iritasi kulit, erupsi kulit, radang selaput dada pleurisy, sakit kepala, radang tenggorokan, pembesaran jantung, radang mata, otot kaku, keracunan makanan, diare, hidung berdarah mimisan, sakit gigi, batuk, keseleo, mata merah, gigitan ular, gigitan kalajengking, pes, dan kutu kepala. Bentuk perawatan medis untuk penyakit-penyakit tersebut, menurut Ibnu Qayyim, di antaranya adalah melakukan diet; air dingin untuk demam; serta mengonsumsi madu, susu, dan urine unta serta jintan hitam al habba al sauda. Sedangkan, bentuk perawatan bedah yang dapat dilakukan adalah bekam al hijaamah dan kauterisasi teknik penyembuhan dengan mempergunakan cairan, getah, larutan, atau penggunaan bahan larutan kimia untuk membakar jaringan pada bagian yang terinfeksi; cara ini hanya bisa dilakukan pada penyakit tertentu saja, seperti mimisan, kanker, dan penyakit kulit. sumber Islam Digest Republika

Fashdumerupakan pengobatan alternatif secara islami dan secara bahasa adalah membelah atau memotong. Penerapan Fashdu terjadi di pembuluh darah, membelah, tidak memotong. Fashdu dapat dilakukan di pembuluh darah di kepala, tangan, kaki, punggung, belakang telinga dan di lidah. Perbedaan antara Fashdu dan donor darah. Oleh Yuana Ryan Tresna Telah datang pertanyaan terkait status riwayat al-fashdu salah satu teknik pengobatan; apakah tertolak atau dapat diterima. Implikasinya adalah terkait boleh tidaknya menyandarkan teknik pengobatan tersebut kepada Nabi dengan menyebut Thibb al-Nabawi. Catatan ini tidak sedang mengomentari efektif tidaknya pengobatan dengan cara al-fashdu. Tetapi hanya melihat dari sisi apakah riwayat terkait al-fashdu dapat diterima atau tidak. Riwayat al-Fashdu Ada yang menyebutkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dimana Rasulullah ๏ทบ bersabda, ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽู…ู’ุซูŽู„ูŽ ู…ูŽุง ุชูŽุฏูŽุงูˆูŽูŠู’ุชูู…ู’ ุจูู‡ู ุงู„ู’ุญูุฌูŽุงู…ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ููŽุตู’ุฏู โ€œSesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah bekam dan fashdu venesection.โ€ Redaksi hadits tersebut adalah salah dan harus diluruskan. Adapun yang benar, baik dalam Shahih Bukhari maupun Shahih muslim, yang disebutkan itu adalah ุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑููŠูู‘, bukan fashdu ุงู„ู’ููŽุตู’ุฏู. Pada Shahih Bukhari Bab Pengobatan, ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุจู’ู†ู ู…ูู‚ูŽุงุชูู„ู ุŒ ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุงุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุŒ ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุญูู…ูŽูŠู’ุฏูŒ ุงู„ุทูŽู‘ูˆููŠู„ู ุŒ ุนูŽู†ู’ุฃูŽู†ูŽุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ุณูุฆูู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฌู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽุฌูŽู‘ุงู…ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุญู’ุชูŽุฌูŽู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽุŒ ุญูŽุฌูŽู…ูŽู‡ู ุฃูŽุจููˆ ุทูŽูŠู’ุจูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ุตูŽุงุนูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุทูŽุนูŽุงู…ูุŒ ูˆูŽูƒูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู…ูŽูˆูŽุงู„ููŠูŽู‡ู ููŽุฎูŽููŽู‘ูููˆุง ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ โ€ ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽู…ู’ุซูŽู„ูŽ ู…ูŽุง ุชูŽุฏูŽุงูˆูŽูŠู’ุชูู…ู’ ุจูู‡ู ุงู„ู’ุญูุฌูŽุงู…ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑููŠูู‘ โ€œ. ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ โ€ ู„ูŽุง ุชูุนูŽุฐูู‘ุจููˆุง ุตูุจู’ูŠูŽุงู†ูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุบูŽู…ู’ุฒู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุนูุฐู’ุฑูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู โ€œ. Dari Anas radhiallahu anhu bahwa dia di tanya mengenai upah tukang bekam, dia menjawab; โ€œAbu Thaibah pernah membekam Rasulullah ๏ทบ, lalu beliau memberinya dua shaโ€™ makanan dan meyarankan supaya meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau bersabda โ€œSebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan terapi kayu gaharuโ€, beliau juga bersabda โ€œDan janganlah kalian sakiti anak kalian dengan memasukkan jari ke dalam mulut.โ€ Adapun dalam Shahih Muslim, ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽู†ูŽุง ุงุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุนูู…ูŽุฑูŽ ุŒ ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽู†ูŽุง ู…ูŽุฑู’ูˆูŽุงู†ู โ€“ ูŠูŽุนู’ู†ููŠ ุงู„ู’ููŽุฒูŽุงุฑููŠูŽู‘ โ€“ ุนูŽู†ู’ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูุฆูู„ูŽ ุฃูŽู†ูŽุณูŒ ุนูŽู†ู’ ูƒูŽุณู’ุจู ุงู„ู’ุญูŽุฌูŽู‘ุงู…ูุŒ ููŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุจูู…ูุซู’ู„ูู‡ูุŒ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€ ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูŽ ู…ูŽุง ุชูŽุฏูŽุงูˆูŽูŠู’ุชูู…ู’ ุจูู‡ู ุงู„ู’ุญูุฌูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑููŠูู‘ุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุนูŽุฐูู‘ุจููˆุง ุตูุจู’ูŠูŽุงู†ูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุบูŽู…ู’ุฒู โ€œ. Anas ditanya mengenai tukang bekam, lalu dia menyebutkan hadits seperti di atas. Namun ia menambahkan, โ€œSesungguhnya bekam dan al-qusth al-bahri sejenis tumbuhan adalah pengobatan yang paling utama buat kalian, dan janganlah kalian menyakiti anak-anak kalian dengan ghamz yaitu memasukkan jari jemari ke kerongkongan seorang anak untuk menghilangkan rasa sakit.โ€ Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fath al-Bari membedakan antara Al Fashdu ุงู„ูุตุฏ dan Hijamah ุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ,ูุชุญ ุงู„ุจุงุฑูŠ ู„ุงุจู† ุญุฌุฑ 16/ 210ู‚ูˆู„ู‡ ุจุงุจ ุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ู…ู† ุงู„ุฏุงุก ุฃูŠ ุจุณุจุจ ุงู„ุฏุงุก . ู‚ุงู„ ุงู„ู…ูˆูู‚ ุงู„ุจุบุฏุงุฏูŠ ุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ุชู†ู‚ูŠ ุณุทุญ ุงู„ุจุฏู† ุฃูƒุซุฑ ู…ู† ุงู„ูุตุฏ ุŒ ูˆุงู„ูุตุฏ ู„ุฃุนู…ุงู‚ ุงู„ุจุฏู† ุŒ ูˆุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ู„ู„ุตุจูŠุงู† ูˆููŠ ุงู„ุจู„ุงุฏ ุงู„ุญุงุฑุฉ ุฃูˆู„ู‰ ู…ู† ุงู„ูุตุฏ ูˆุขู…ู† ุบุงุฆู„ุฉ ุŒ ูˆู‚ุฏ ุชุบู†ูŠ ุนู† ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุงู„ุฃุฏูˆูŠุฉ Memang benar bahwa orang Arab itu umumnya hanya mengenal hijamah bekam dari pada fashdu,ูุชุญ ุงู„ุจุงุฑูŠ ู„ุงุจู† ุญุฌุฑ 16/ 210ูˆู„ู‡ุฐุง ูˆุฑุฏุช ุงู„ุฃุญุงุฏูŠุซ ุจุฐูƒุฑู‡ุง ุฏูˆู† ุงู„ูุตุฏ ุŒ ูˆู„ุฃู† ุงู„ุนุฑุจ ุบุงู„ุจุง ู…ุง ูƒุงู†ุช ุชุนุฑู ุฅู„ุง ุงู„ุญุฌุงู…ุฉLantas apa yang dimaksud dengan ุงู„ู‚ุตุท ุงู„ุจุญุฑูŠ? Atau sering juga disebut dengan nama ุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู ุงู„ู‡ู†ุฏูŠ atau yang mempunyai nama ilmiah cheilocostus specious. Ini adalah suatu jenis tumbuhan yang banyak terdapat di India dan Asia. Hadits al-fashdu sebenarnya diriwayatkan oleh Imam Abu Nuโ€™aim dalam kitab Thibb al-Nabawi sebagaimana dirujuk oleh Imam al-Shalihi al-Syamiy dan Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah.*Kedudukan Hadits*Status hadits al fashdu memang dihukumi dhaโ€™if oleh beberapa ulama hadits. Tapi riwayat dari Abu Nuโ€™aim ada ulama yang menerima, diantaranya adalah Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah. Riwayatnya diterima oleh beliau dalam kitabnya al-Thibb al-Nabawi. Di catatan kakinya, disebutkan asal riwayat ada pada al-Thibb al-Nabawi karya Imam Abu Nuโ€™aim. Di kitab ath-Thibb an-Nabawi dan Zad al-Maโ€™ad disebutkan, ุฒุงุฏ ุงู„ู…ุนุงุฏ 4/ 49ูˆู‚ุฏ ุฑูˆูŠ ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ ุฎูŠุฑ ู…ุง ุชุฏุงูˆูŠุชู… ุจู‡ ุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ูˆุงู„ูุตุฏ ูˆููŠ ุญุฏูŠุซ ุฎูŠุฑ ุงู„ุฏูˆุงุก ุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ูˆุงู„ูุตุฏ . ุงู†ุชู‡ู‰ Riwayat tersebut diterima pula oleh Imam al-Shalihi al-Syamiy dalam kitabnya, Subul al-Huda wa al-Rasyad, ุณุจู„ ุงู„ู‡ุฏู‰ ูˆุงู„ุฑุดุงุฏ ููŠ ุณูŠุฑุฉ ุฎูŠุฑ ุงู„ุนุจุงุฏ 12/ 149ูˆุฑูˆู‰ ุฃุจูˆ ู†ุนูŠู… ููŠ ุงู„ุทุจ ุนู† ุนู„ูŠ โ€“ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุนู†ู‡ โ€“ ุฃู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ู‚ุงู„ ุฎูŠุฑ ู…ุง ุชุฏุงูˆูŠุชู… ุจู‡ ุงู„ุญุฌุงู…ุฉ ูˆุงู„ูุตุงุฏ. Artinya, mengatakan riwayat al-fashdu tertolak secara mutlak atau tidak ada asal usulnya adalah ungkapan yang berlebihan. Tentang Thibb al-Nabawi Thibb al-Nabawi bisa dimaknai 2 hal Pengobatan yang dilakukan Nabi ๏ทบ/terjadi pada masa Nabi ๏ทบ, atau pengobatan yang sesuai manhaj pengobatan Nabi ๏ทบ. Kalau dimaknai yang pertama, maka teknik pengobatan dan obat yang dikembangkan oleh ilmuan muslim setelah masa Nabi ๏ทบ tidak bisa disebut Thibb al-Nabawi. Namun kalau dimaknai yang kedua, maka teknik pengobatan dan obat yang dikembangkan oleh ilmuan muslim setelah masa Nabi ๏ทบ tetap bisa disebut Thibb al-Nabawi selama sesuai manhajnya. Kalau bicara manhaj, maka perlu dhawabith ketentuan, yakni diantaranya Sesuai ketentuan syariah, pengobatan yang efektif, diutamakan yang halal, dan tidak menimbulkan dharar yang lebih besar. Dengan dhawabith tersebut maka obat dan teknik pengobatan yang dikembangkan oleh ilmuan muslim sejak era tabiโ€™in, tabiโ€™ tabiโ€™in, dst di masa keemasalan khilafah Islam, adalah juga Thibbun Nabawi. Obat apapun dan teknik pengobatan bagaimanapun seperti teknik bedah atau operasi. Sebenarnya tidak ada pada zaman Nabi Muhammad ๏ทบ , Nabi sendiri tidak pernah membuat klasifikasi bahwa ini termasuk Thibb al-Nabawi dan ini bukan. Istilah Thibb al-Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk memudahkan klasifikasi Ilmu Kedokteran. Istilah Thibb al-Nabawi dipakai untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan kepada Allah subhanahu wa taโ€™ala, serta bimbingan al-Quran dan al-Sunnah, yang dibedakan dengan ilmu ilmu kedokterran yang tumbuh liar sehingga bertentangan dengan al-Quran dan al-Sunnah, seperti yang terjadi pada Zaman sebelum datangnya Islam. Lihat dr. Waddaโ€™ Amani Umar, โ€œThibb al-Nabawi dan Ilmu Kedokteran, Pengantar dari Buku Keajaiban Thibb al-Nabawi oleh Aiman bin Abdul Fattah. Adapun kitab yang sering dijadikan rujukan oleh kaum muslim adalah Zad al-Maโ€™ad karya Ibnu al-Qayyim Thibb al-Nabawi sebenarnya merupakan perpaduan disiplin ilmu kedokteran. Ilmu pengetahuan ini pula yang dikembangkan oleh umat Islam ke seluruh penjuru dunia, dari Arab ke Eropa dan ke seluruh negara-negara Barat hingga abad ke 17. Saat itu tidak ada pemisahan antara ilmu kedokteran modern dan ilmu kedokteran tradisional. Kesimpulan Meski ada ulama hadits menghukumi riwayat al-fashdu dhaโ€™if, tetapi secara โ€œqaulan wa fiโ€™lanโ€, riwayat al-fashdu yang disandarkan kepada Rasulullah ๏ทบ juga diterima oleh sebagian ulama seperti Imam Ibnu Qayyim dan Imam Shalihi al-Syamiy. Adapun secara โ€œmanhajanโ€, yang namanya pengobatan, selama sesuai ketentuan syariah, efektif, halal diutamakan, dan tidak menimbulkan dharar yang lebih besar, termasuk Thibb al-Nabawi. Jangan saling menyalahkan atau saling mengancam masuk neraka. Silahkan saja berobat dengan pengobatan ala Nabi sesuai tafsir masing-masing. Wallahu aโ€™ 26 Februari 2019 AlFashdu dan donor darah sama-sama termasuk tindakan flebotomi dalam istilah medis yang mempunyai arti menyobek atau membelah pembuluh darah vena. Ada juga yang mengatakan dengan istilah fleboktomi yang artinya memotong pembuluh darah vena. Tetapi istilah fleboktomi ini kurang pas, karena memang secara tindakan tidak sampai memotong vena. PADA zaman Rasulullah SAW telah banyak ragam pengobatan yang dilakukan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah Al Fashdu. Meski tidak semodern pengobatan-pengobatan saat ini, namun Al Fashdu dianggap ampuh mengurangi beberapa penyakit. Seperti dimuat dari Kordanews, Al fashdu sendiri memiliki arti mengeluarkan darah dari kulit. Sedangkan menurut istilah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari pembuluh darah vena. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penyayatan incisi atau bedah kecil, serta penusukan pembuluh darah menggunakan jarum infus di area pembuluh darah vena yang besar, seperti area lipatan siku. Dalam Shahih Bukhari pun Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda โ€œKhaira maa tadaa waitum bihil hijaamatu wal fashduโ€ โ€“ Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah dan fashduโ€™โ€ HR. Bukhori. Ada beberapa manfaat dari Al Fashdu yang perlu untuk kamu ketahui. Pengobatan alternatif ini mampu membersihkan bagian tubuh yang lebih dalam melalui vena, fashdu efektif untuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, mengurangi asam urat, gula darah, darah tinggi, dan penyakit-penyakit lainnya yang berbahaya di dalam pembuluh darah. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan al fahsdu, di antaranya adalah - Tidak melakukan al fashdu pada orang yang sudah tua renta. - Jika urat vena cukup tipis, hendaknya al fashdu dilakukan dengan cara memanjang atau dengan arah membujur vertikal. - Jika dilakukan pada anak kecil, maka fashdu atau sayatan yang diberikan jangan terlalu lebar hanya goresan kecil saja. - Al fashdu harus dilakukan di awal siang, saat di mana kondisi tubuh sedang kuat-kuatnya dan panas sedang mereda. - Tidak boleh dilakukan pada orang yang memiliki penyakit lambung dan liver dalam kondisi lemah, atau orang yang sangat kurus dan lemah. - Jika al fasdhu dilakukan pada urat kepala, dahi, belakang telinga atau bawah lidah, maka leher harus diikat dengan sapu tangan sehingga darah tertahan. - Dianjurkan untuk mengikat tali pada paha pada saat hendak melakukan al fashdu pada lutut. Nah, itu tadi manfaat serta hal-hal yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan terapi al fashdu. Semoga bermanfaat! IlmuPengobatan dalam Islam. KEDOKTERAN itu ilmu dunia, "antum a'lamu bi amri dunyakum". Sunnah Nabi dalam konteks tasyri' adalah berobat, karena itu banyak ulama yang menyatakan berobat (ilmu pengobatan) itu dianjurkan (mandub), dan tidak bertentangan dengan sikap tawakkal kepada Allah ta'ala. Sedangkan jenis-jenis obat atau teknik KORDANEWS โ€“ Al Fashdu menurut bahasa adalah mengeluarkan darah dari kulit,namun Terapi Al Fashdu menurut istilah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari pembuluh darah vena venesection yang didalamnya terdapat sumbatan-sumbatan yang merugikan tubuh, dengan cara pengikatan dan pembukaan kecil pada kulit sehingga dalah dalam pembuluh darah vena dapat terdorong Shahih Bukhari, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda โ€œKhaira maa tadaa waitum bihil hijaamatu wal fashduโ€ โ€“ Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah dan fashduโ€™โ€ HR. Bukhori.Cara Kerja Al FashduCara kerja Al Fashdu hampir sama dengan Bekam yang keduanya mengelurkan sumbatan-sumbatan dan darah kotor toksin/racun tubuh. Perbedaannya, Al Fashdu mengeluarkan sumbatan dan racun tubuh melalui pembuluh darah vena pembuluh darah besar. Sedangkan Bekam mengeluarkan sumbatan dan racun tubuh melalui pembuluh darah kapiler pembuluh darah kecil.Manfaat Al FashduAl Fashdu sangat efektif untuk mengurangi kadar kolesterol, asam urat, gula darah, darah tinggi, dan materi lain yang berbahaya bercampur bersama darah yang ada di dalam pembuluh Bekam dan Al Fashdu Adapun manfaat bekam diantaranya adalah membersihkan permukaan tubuh secara lebih baik daripada al Fashdu lebih baik untuk membersihkan bagian tubuh yang lebih dalam. Sementara bekam mengeluarkan darah kotor dari bawah kulit. Bahwa bekam dan Al Fashdu keduanya berbeda aplikasinya pada setiap zaman, tempat, umur dan kondisi yang panas, suhu yang panas, waktu yang panas, yang mana kondisi orangnya sangat panas, maka bekam lebih baik daripada Al darah mereka panas, meluap dan mengalir keatas tubuh bagian bawah kulit, sehingga proses bekam dalam mengeluarkan darah kotor tidak bisa dikeluarkan dengan Al karena itu bekam lebih berkhasiat pada anak-anak dibandingkan Al Fashdu, demikian juga bagi mereka yang tidak tahan menjalani Al Kalangan tabib juga menegaskan bahwa di negeri-negeri panas, bekam lebih bermanfaat daripada Al Fashdu. Namun disarankan untuk melakukannya di pertengahan bulan atau sesudah pertengahan umum, pada tanggal seperempat akhir tiap bulannya, itulah yang pada awal bulan, darah belum bergejolak dan belum meningkat. Dan pada akhir bulan, darah sudah tenang dipertengahan bulan atau setelahnya beberapa hari, darah berada pada Al Qanun berkata, dianjurkan bekam bukan pada awal bulan, karena komposisi unsur-unsur darah belum bergejolak pada saat itu, juga bukan pada akhir bulan, karena pergolakan darah sudah yang benar adalah dipertengahan bulan, ketika komposisi unsur-unsur darah dan frekuensinya meningkat tajam, sesuai dengan memuncaknya cahaya wajib diperhatikan dalam melakukan al-Fashdu -Tidak boleh dilakukan pada anak kecil, kecuali dalam keadaan darurat dan harus seizin kedua orangtuanya atau walinya -Tidak boleh juga dilakukan pada orang yang sudah tua renta, juga pada budak kecuali seizin majikannya. -Jika urat vena-nya cukup tipis, maka dilakukan fashdu dengan cara memanjang arah membujur/vertikal. -Jika al-fashdu dilakukan pada anak kecil atau orang kurang waras gila, maka fashdu harus dilakukan tidak terlalu lebar goresan kecil. -Jika al-fasdhu dilakukan pada urat kepala, dahi, belakang telinga atau bawah lidah, maka leher harus diikat dengan sapu tangan sehingga darah tertahan. Perlu diketahui bahwa al-fashdu di bawah lidah dan mata itu sangat rawan sekali sehingga harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. -Dianjurkan untuk mengikat tali pada paha pada saat hendak melakukan al-fashdu pada lutut. -Untuk urat pinggang sciatica dilakukan al-fashdu melalui sendi pinggul & dilakukan secara memanjang. -Sebelum melakukan al-fashdu, diharuskan membersihkan mengosongkan perut atau dengan pencahar enerma pencahar lewat dubur ringan. -Al-fashdu harus dilakukan di awal siang, saat di mana kondisi tubuh sedang kuat-kuatnya dan panas sedang mereda. -Tidak boleh dilakukan pada orang yang lambung dan liver dalam kondisi lemah, orang yang sangat kurus dan lemah. -Jumlah urat-urat yang biasa di fashdu pada tubuh seseorang terdapat 33 urat vena, yang diantaranya terdapat di kedua tangan, kedua kaki & yang dan Tempat-tempat yang Biasa Dilakukan al-Fashdu -Pada urat al-ak-hal vena di tengah hasta tempat disuntik medial arm vein/vena cubiti mediana bermanfaat bagi penyakit otot leher dan tulang rusuk bagian bawah dekat perut. -Pada urat al-qiifal di atas hasta, maka sangat bermanfaat bagi orang yang mimisan. -Pada urat vena basilic pembuluh vena sambungan dari vena cubiti mediana di bawahnya terdapat al-ak-hal sangat bermanfaat bagi limpa atau liver. -Pada urat vena basilic bagian dalam sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit paru-paru dan sesak nafas. -Pada urat dahi sangat bermanfaat untuk sakit kepala, khususnya sakit bagian belakang kepalanya. Juga bermanfaat untuk pusing atau penyakit mata. -Pada urat pelipis sangat bermanfaat bagi jerawat dan penyakit borok pada kepala dan sakit migrain. Di bawah lidah sangat bermanfaat bagi kulit kepala. -Pada urat yang terletak pada sudut kelopak mata luat dekat pelipis dilakukan karena sakit mata yang disebabkan oleh gatal-gatal dan radang mata. -Pada urat telinga sangat bermanfaat bagi sakit mata dan luka bakar yg terdapat di kedua pipi, juga sariawan di bibir, gatal-gatal, bintik-bintik jerawat dihidung komedo. -Al-fasdhu di bawah lidah bermanfaat bagi sakit tenggorokan jika berlangsung lama. -Al-fasdhu di tengkuk bermanfaat bagi rasa sakit di kepala dan juga dari sumbatan yang terjadi karena banyaknya darah yang menggumpal. -Al-fashdu pada urat kedua kaki & urat di bagian dalam lutut bermanfaat bagi rasa sakit ginjal dan juga peradangannya. -Al-fasdhu pada urat vena sepanjang sendi pinggul bermanfaat bagi sakit kedua pangkal pah. Sedangkan al-fasdhu di urat-urat kedua punggung telapak kaki bermanfaat bagi sakit irqunnasa penyakit pegal pada pinggang sciatica.Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan โ€œMengenai sabda Nabi shallallahu alahi wa sallam Setiap penyakit itu pasti ada obatnya,โ€™ sebagai upaya untuk memperkuat jiwa orang yang sakit sekaligus dokter yang menanganinya. Beliau memerintahkan untuk menyelidiki serta mencari obat tertentu. Sebab, orang yang sakit jika menyadari adanya obat yang dapat menghilangkan penyakit yang dideritanya itu, maka hatinya akan menggantungkan harapan pada kesembuhan dan sirnalah api keputus-asaan. Hingga akhirnya terbuka baginya pintu harapan. Jika jiwanya kuat, maka bangkitlah pula semangat instingnya, dan itulah yang menjadi sebab munculnya roh/jiwa hewani, nabati, dan alami. Jika roh/jiwa telah menguat, maka menguat pula seluruh kekuatan yang menyangganya sehingga berhasil menundukkan dan mengusir juga dengan dokter jika dia mengetahui bahwa penyakit tersebut ada obatnya, maka menguatlah semangatnya untuk mencari dan mendapatkan obat itu. Penyakit badan itu sama dengan penyakit hati. Allah tidaklah membuat penyakit bagi hati, melainkan pasti Dia buatkan penyembuh sebagai lawannya. Oleh karena itu, jika pasien sakit itu mengetahui obat tersebut lalu ia menggunakan obat tersebut dan tepat dengan penyakit hati yang dideritanya, maka dengan izin Allah dia akan 7seS. 224 494 347 151 331 377 173 18 335

pengobatan fashdu menurut islam